Kita Untuk Selamanya

Dari seorang mahasiswa yang duduk di bangku sana, bicaralah pada kami tentang "Persahabatan".
Terjawablah dari sekelompok teman yang perlahan menghampirinya: "Sahabat adalah keperluan jiwa, yang harus dipenuhi".



Memang benar, dia-lah ladang hati, yang tertaburi kasih dan teriringi penuh rasa terima kasih...

Dan pula naungan dan pendianganmu...

Kemana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa haus kedamaian...

Bilamana dia terdiam, hatimu berhenti mendeteksi hatinya...

Karena tanpa ungkapan kata dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dengan segala kegembiraan tiada ujung...

Di kala berpisah dengan sahabat, tibalah berdukacita...

Karena yang terkasihi itu dirinya, kau kan merasakan keberadaannya yang lebih jelas pada sesaat dia tak ada...

Bagai kayu rapuh yang merelakan tubuhnya untuk bersandar besi tua rel itu...

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ketenangan jiwa...

Karena cinta yang mengharap sesuatu di luar jangkauan keberadaanya, bukanlah cinta,  melainkan sekedar jaring yang ditebar hanya tuk menjangkau keinginan nelayan...

Maka, persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu...

Sebelum dia mempersembahkan pelukan perpisahan dan membisikkan kepada telingamu sebuah ucapan selamat tinggal...
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar